Fungsi dan Makna Teori
•
Sebagai kegiatan profesional,
pelaksanaan konseling selalu bertitik tolak pada suatu teori
•
Maksud suatu teori adalah untuk
menggambarkan & menjelaskan fenomena.
•
Dua unsur teori : Kenyataan dan
keyakinan (Menurut Shertzer & Stone)
Kriteria teori yang baik (Menurut Shertzer & Stone)
•
Jelas
•
Komprehensif
•
Eksplisit
•
Parsimonius
•
Dapat menurunkan penelitian yg
bermanfaat
Konsep Dasar : Prinsip –
prinsip Kunci
Dengan bantuan dari konselor, diharapkan klien
dapat :
•
memecahkan
masalah
•
tumbuh
kembang optimal
•
peningkatan
kualitas
Konseling :
1.
Didasari
dan dikembangkan atas pandangan potensi positif manusia
2.
Berangkat dari kondisi “pesimis” berakhir dalam kondisi “optimis”
3.
Proses pencerahan
4.
Proses
pembelajaran
5. Proses
“bantuan”, “fasilitasi” : untuk klien, bukan untuk konselor atau untuk yang lain
6. Berfokus pada perubahan tingkah laku, bukan hanya
membantu klien menyadari masalahnya
7.
Statement Comitment Action
Tujuan Konseling
Memfasilitasi klien agar terbantu untuk :
Ø menyesuaikan diri secara efektif
terhadap diri sendiri dan lingkungannya
Ø mengarahkan dirinya sesuai dengan
potensinya yang dimilikinya ke arah perkembangan yang optimal
Ø meningkatkan pengetahuan dan pemahaman diri
Ø memperkuat motivasi untuk melakukan
hal-hal yang benar
Ø mengurangi tekanan emosi melalui
kesempatan untuk mengekspresikan perasaannnya
Ø meningkatkan pengetahuan dan
kapasitas untuk mengambil keputusan yang efektif
Ø meningkatkan hubungan antar pribadi.
Komponen Konseling
1.
Konselor
2.
Klien
3.
Konteks hubungan
konselor dan klien
Peluncuran Konseling
•
Perorangan
•
Kelompok
Pelaksanaannya dengan cara :
•
Proaktif
tidak defensif
•
Cinta dan
senyum
•
Mensyukuri
keindahan hari ini
•
Pelayanan
latihan profesional gratis
•
Fleksibel
tidak defensif
Konseling
Trait and Factor
Konseling professional
•
Dapat dipertanggungjawabkan dasar keilmuan dan teknologinya
•
Berdasar acuan dari model tertentu
Model Konseling
•
Sistem konseling
yang dirancang dan didesain berdasarkan teori-teori dan terapan-terapannya
sehingga muwujud-kan suatu
struktur performansi konseling
•
Bagi
konselor, penggunaan pendekatan konseling merupakan pertanggung jawaban ilmiah
dan teknologis dalam menyelenggaraan konseling
Konsep Dasar
- Individu adalah unik dalam berbagai aspek tingkah lakunya.
- Dalam keterbatasan faktor genetik, tingkah laku dapat diubah, dalam batas-batas fungsi organisme dan lingkungan.
- Ciri-ciri tingkah laku individu cukup konsisten sehingga memungkinkan dilakukan generalisasi dalam mendeskripsikan tingkah laku dari waktu ke waktu.
- Tingkah laku individu merupakan hasil dari statusnya sekarang, pengalaman-pengalaman, dan seting sosial dan fisik
- Tingkah laku individu dapat diatur dan diukur, (dimensi pengukuran menjadi elemen pokok dalam konseling Trait & Factor ).
- Perbedaan individu dapat diidentifikasi secara objektif
- Perbedaan-perbedaan saat ini berhubungan dengan perilaku sosial di masyarakat
Hakikat
Manusia
•
Manusia
dilahirkan dengan membawa potensi baik dan buruk.
•
Manusia
bersifat bergantung dan hanya berkembang secara optimal di tengah-tengah
masyarakatnya.
•
Manusia
selalu ingin mencapai hidup yang baik (good life).
•
Manusia
banyak berhadapan dengan banyak pilihan-pilihan yang diintrodusir oleh berbagai
pihak.
•
Manusia
merupakan individu yang unik.
•
Manusia
memiliki ciri-ciri yang bersifat umum.
•
Manusia
bukan penerima pasif atas pembawaan dan lingkungannya.
Hakikat
Konseling
•
Proses
yang bersifat pribadi dan individual yang dirancang untuk membantu individu
mengembangkan keterampilan, sikap, dan keyakinan yang diperlukan untuk
menyesuaikan diri secara normal.
•
Bantuan
yang bersifat individual, personal, yang diliputi oleh suasana permisif dalam
mengembangkan keterampilan dan mencapai self-understanding dan self-direction
yang secara sosial dibenarkan.
•
Hubungan
kemanusiaan antara konselor dengan klien dalam usaha mengarahkan dan membina
perkembangan diri.
•
Cara/teknik
untuk menfasilitasi individu dalam rangka mendapatkan identitasnya, mempermudah
mencapai keinginannya untuk memahami diri sendiri, dan dalam mewujudkan
aspirasinya.
Kondisi-Kondisi Konseling
Konseling TF membantu
klien :
ü Self-clarification : penjelasan
ü Self-understanding : pemahaman
ü Self-acceptance : penerimaan
ü Self-direction : pengarahan
ü Self-actualization : ekspresikan potensi
Klien / Konseli
Selama konseling
•
Sedapat
mungkin datang secara sukarela
•
Bersedia
belajar memahami dirinya sendiri dan mengarahkan diri
•
Menggunakan
kemampuan berpikirnya untuk lebih memperbaiki dirinya
• Bekerjasama
dengan konselor dan bersedia mengikuti fasilitasi konselor dalam proses
pengubahan
Setelah konseling
•
Melaksanakan
keputusan yang telah diambil dalam konseling
•
Bertanggung
jawab atas segala keputusan dan bersedia menerima konsekuensinya
Konselor
Sikap Konselor
•
menempatkan
diri sebagai guru
•
menerima
sebagian tanggung jawab atas keselamatan klien
•
bersedia
mengarahkan klien ke arah yang lebih baik
•
tidak
netral sepenuhnya terhadap nilai-nilai
•
yakin
terhadap asumsi konseling yang efektif
Keterampilan
• memiliki pengalaman dan keahlian dalam hal teori perkembangan manusia dan
pemecahan masalah
•
memanfaatkan teknik pemahaman individu
•
melaksanakan proses konseling secara fleksibel
•
menerapkan
strategi pengubahan perilaku
Hubungan
konseling
§ Konseling merupakan thinking relationship yang lebih
menekankan peranan berpikir rasional walaupun tidak sama sekali meninggalkan
aspek emosional.
§ Konseling berlangsung dalam situasi
hubungan yang bersifat pribadi, akrab, dan empatik.
§ Konseling dapat bersifat remediatif
maupun developmental.
§ Konselor dan klien, melakukan
peranannya secara proporsional.
Proses
Konseling
ü Analisis
ü Sintesis
ü Diagnosis
ü Prognosis
ü Konseling (treatment)
ü Follow-up
Teknik
Konseling TF
v Model TF mengakui individual differences, sehingga tidak
ada teknik-teknik tertentu yang cocok untuk semua orang.
v Dalam konseling dituntut
fleksibilitas teknik
v Beberapa teknik-teknik dasar
konseling yang dikembangkan Williamson yang dapat dimodifikasi oleh konselor di
lapangan
Establishing Rapport (Peneguhan Hubungan
Baik)
Untuk menciptakan hubungan baik,
konselor perlu menciptakan suasana hangat, bersikap ramah dan akrab, dan
menghilangkan kemungkinan situasi yang
mengancam.
Cultivating
self-understanding (Memperbaiki pemahaman diri)
•
Usaha
pertama konselor adalah membantu klien lebih mampu memahami diri sendiri yang
mencakup segala kelebihan dan kelemahannya.
•
Selanjutnya,
klien dibantu mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan kelebihannya.
•
Untuk
itulah maka dapat dimengerti bahwa konselor harus menginterpretasikan data,
termasuk data testing.
•
Teknik
ini harus menjadi perhatian utama konselor pada tahap analisis, sintesis dan
diagnosis.
Carrying-out
The Plan (Melaksanakan rencana)
- Rencana program tindakan yang telah dibuat dan disertai dengan pengujian kelebihan dan kekurangannya, diikuti dengan pengambilan keputusan oleh klien.
- Rencana yang diputuskan untuk dipilih dapat diikuti dengan saran langsung terhadap hal-hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan rencana yang telah dipilih tersebut.
Referral (Alih tangan kepada pihak lain yang lebih kompeten)
o
Kemampuan
konselor terbatas, sehingga tidak semua masalah klien dapat dibantu oleh
konselor
o
Dalam
hal konselor tidak mampu membantu klien, maka hendaknya ia kirimkan kepada
pihak lain (orang/lembaga) yang lebih berwewenang.
No comments:
Post a Comment