Friday, June 29, 2012

Teori - teori Konseling

Fungsi dan Makna Teori
         Sebagai kegiatan profesional, pelaksanaan konseling selalu bertitik tolak pada suatu teori
          Maksud suatu teori adalah untuk menggambarkan & menjelaskan fenomena.
          Dua unsur teori : Kenyataan dan keyakinan (Menurut Shertzer & Stone)
Kriteria teori yang baik (Menurut Shertzer & Stone)
          Jelas
          Komprehensif
          Eksplisit
          Parsimonius
          Dapat menurunkan penelitian yg bermanfaat

Konsep Dasar : Prinsip – prinsip Kunci
Dengan bantuan dari konselor, diharapkan klien dapat :
          memecahkan masalah
          tumbuh kembang optimal
          peningkatan kualitas
Konseling :
1.       Didasari dan dikembangkan atas pandangan potensi positif manusia
2.       Berangkat dari kondisi “pesimis” berakhir dalam kondisi “optimis”
3.       Proses pencerahan
4.       Proses pembelajaran
5.    Proses “bantuan”, “fasilitasi” : untuk klien, bukan untuk konselor atau untuk yang lain
6.    Berfokus pada perubahan tingkah laku, bukan hanya membantu  klien menyadari masalahnya
7.       Statement          Comitment         Action
Tujuan Konseling
Memfasilitasi klien agar terbantu untuk :
Ø  menyesuaikan diri secara efektif terhadap diri sendiri dan lingkungannya
Ø mengarahkan dirinya sesuai dengan potensinya yang dimilikinya ke arah perkembangan yang optimal
Ø  meningkatkan pengetahuan dan  pemahaman diri
Ø  memperkuat motivasi untuk melakukan hal-hal yang benar
Ø  mengurangi tekanan emosi melalui kesempatan untuk mengekspresikan perasaannnya 
Ø  meningkatkan pengetahuan dan kapasitas untuk mengambil keputusan yang efektif
Ø  meningkatkan hubungan antar pribadi.
Komponen Konseling
1.       Konselor
2.       Klien
3.       Konteks hubungan konselor dan klien

Peluncuran Konseling
          Perorangan
          Kelompok
Pelaksanaannya dengan cara :
          Proaktif tidak defensif
          Cinta dan senyum
          Mensyukuri keindahan hari ini
          Pelayanan latihan profesional gratis
          Fleksibel tidak defensif

Konseling Trait and Factor
Konseling professional
          Dapat dipertanggungjawabkan dasar keilmuan dan teknologinya
          Berdasar acuan dari model tertentu
Model Konseling
          Sistem konseling yang dirancang dan didesain berdasarkan teori-teori dan terapan-terapannya sehingga muwujud-kan suatu struktur performansi konseling
          Bagi konselor, penggunaan pendekatan konseling merupakan pertanggung jawaban ilmiah dan teknologis dalam menyelenggaraan konseling
Konsep Dasar
  • Individu adalah unik dalam berbagai aspek tingkah lakunya.
  • Dalam keterbatasan faktor genetik, tingkah laku dapat diubah, dalam batas-batas fungsi organisme dan lingkungan.
  • Ciri-ciri tingkah laku individu cukup konsisten sehingga memungkinkan dilakukan generalisasi dalam mendeskripsikan tingkah laku dari waktu ke waktu.
  • Tingkah laku individu merupakan hasil dari statusnya sekarang, pengalaman-pengalaman, dan seting sosial dan fisik
  • Tingkah laku individu dapat diatur dan diukur,  (dimensi pengukuran menjadi elemen pokok dalam konseling Trait & Factor ).
  • Perbedaan individu dapat diidentifikasi secara objektif
  • Perbedaan-perbedaan saat ini berhubungan dengan perilaku sosial di masyarakat
Hakikat Manusia
          Manusia dilahirkan dengan membawa potensi baik dan buruk.
          Manusia bersifat bergantung dan hanya berkembang secara optimal di tengah-tengah masyarakatnya.
          Manusia selalu ingin mencapai hidup yang baik (good life).
          Manusia banyak berhadapan dengan banyak pilihan-pilihan yang diintrodusir oleh berbagai pihak.
          Manusia merupakan individu yang unik.
          Manusia memiliki ciri-ciri yang bersifat umum.
          Manusia bukan penerima pasif atas pembawaan dan lingkungannya.
Hakikat Konseling
          Proses yang bersifat pribadi dan individual yang dirancang untuk membantu individu mengembangkan keterampilan, sikap, dan keyakinan yang diperlukan untuk menyesuaikan diri secara normal.
          Bantuan yang bersifat individual, personal, yang diliputi oleh suasana permisif dalam mengembangkan keterampilan dan mencapai self-understanding dan self-direction yang secara sosial dibenarkan.
          Hubungan kemanusiaan antara konselor dengan klien dalam usaha mengarahkan dan membina perkembangan diri.
          Cara/teknik untuk menfasilitasi individu dalam rangka mendapatkan identitasnya, mempermudah mencapai keinginannya untuk memahami diri sendiri, dan dalam mewujudkan aspirasinya.

Kondisi-Kondisi Konseling
Konseling TF membantu klien :
ü  Self-clarification : penjelasan
ü  Self-understanding : pemahaman
ü  Self-acceptance : penerimaan
ü  Self-direction : pengarahan
ü  Self-actualization : ekspresikan potensi
Klien / Konseli
Selama konseling
          Sedapat mungkin datang secara sukarela
          Bersedia belajar memahami dirinya sendiri dan mengarahkan diri
          Menggunakan kemampuan berpikirnya untuk lebih memperbaiki dirinya
      Bekerjasama dengan konselor dan bersedia mengikuti fasilitasi konselor dalam proses pengubahan
Setelah konseling
          Melaksanakan keputusan yang telah diambil dalam konseling
          Bertanggung jawab atas segala keputusan dan bersedia menerima konsekuensinya
Konselor
Sikap Konselor
          menempatkan diri sebagai guru
          menerima sebagian tanggung jawab atas keselamatan klien
          bersedia mengarahkan klien ke arah yang lebih baik
          tidak netral sepenuhnya terhadap nilai-nilai
          yakin terhadap asumsi konseling yang efektif
Keterampilan
     memiliki pengalaman dan keahlian dalam hal teori perkembangan manusia dan pemecahan masalah
          memanfaatkan teknik pemahaman individu
          melaksanakan proses konseling secara fleksibel
          menerapkan strategi pengubahan perilaku
Hubungan konseling
§  Konseling merupakan  thinking relationship yang lebih menekankan peranan berpikir rasional walaupun tidak sama sekali meninggalkan aspek emosional.
§  Konseling berlangsung dalam situasi hubungan yang bersifat pribadi, akrab, dan empatik.
§  Konseling dapat bersifat remediatif maupun developmental.
§  Konselor dan klien, melakukan peranannya secara proporsional.
Proses Konseling
ü  Analisis
ü  Sintesis
ü  Diagnosis
ü  Prognosis
ü  Konseling (treatment)
ü  Follow-up
Teknik Konseling TF
v  Model TF mengakui  individual differences, sehingga tidak ada teknik-teknik tertentu yang cocok untuk semua orang.
v  Dalam konseling dituntut fleksibilitas teknik
v  Beberapa teknik-teknik dasar konseling yang dikembangkan Williamson yang dapat dimodifikasi oleh konselor di lapangan
Establishing Rapport (Peneguhan Hubungan Baik)
Untuk menciptakan hubungan baik, konselor perlu menciptakan suasana hangat, bersikap ramah dan akrab, dan menghilangkan kemungkinan situasi yang  mengancam.
Cultivating self-understanding (Memperbaiki pemahaman diri)
          Usaha pertama konselor adalah membantu klien lebih mampu memahami diri sendiri yang mencakup segala kelebihan dan kelemahannya.
          Selanjutnya, klien dibantu mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan kelebihannya.
          Untuk itulah maka dapat dimengerti bahwa konselor harus menginterpretasikan data, termasuk data testing.
          Teknik ini harus menjadi perhatian utama konselor pada tahap analisis, sintesis dan diagnosis.
Carrying-out The Plan (Melaksanakan rencana)
  • Rencana program tindakan yang telah dibuat dan disertai dengan pengujian kelebihan dan kekurangannya, diikuti dengan pengambilan keputusan oleh klien.
  • Rencana yang diputuskan untuk dipilih dapat diikuti dengan saran langsung terhadap hal-hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan rencana yang telah dipilih tersebut.
Referral (Alih tangan kepada pihak lain yang lebih kompeten)
o   Kemampuan konselor terbatas, sehingga tidak semua masalah klien dapat dibantu oleh konselor
o   Dalam hal konselor tidak mampu membantu klien, maka hendaknya ia kirimkan kepada pihak lain (orang/lembaga) yang lebih berwewenang.

No comments:

Post a Comment